Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 16:40:31【Sehat】751 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(65)
Artikel Terkait
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
- Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- Satgas ngak temukan paparan Cs
Resep Populer
Rekomendasi

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Dua tahun perang Gaza dalam statistik

PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

Anggota DPR RI

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG